Belum lama ini kami menonton film dengan judul Avengers – Age Of Ultron dan The Butterfly Effect. Kedua jenis film tersebut adalah jenis film yang kami sukai. Jenis film pertama adalah jenis action sedangkan jenis film yang kedua adalah jenis fiksi ilmiah yang menceritakan tentang kemampuan seseorang untuk mengubah masa depan. Kali ini kami akan mencoba menceritakan tentang film yang berjudul The Butterfly Effect. Sepanjang yang kami ketahui film The Butterfly Effect saat ini telah memiliki 3 buah seri, The Butterfly Effect, The Buttterfly Efffect 2, dan The Buttterfly Efffect 3. Inti cerita ketiga seri The Butterfly Effect tersebut tetap sama. Cerita tentang seseorang yang memiliki kemampuan untuk merubah masa depan. Walaupun kemampuan tersebut di peroleh dengan tidak sengaja.

Saat ini kami akan mengulas film The Butterfly Effect yang pertama. Film ini sesungguhnya pernah di putar di sebuah televisi swasta, karena kami penasaran, kami pun kembali menonton melalui DVD kembali. Sedikit ada keunikan dan perbedaan cerita di akhir cerita film The Butterfly Effect yang pernah di tayangkan di televisi dan di DVD yang pernah kami saksikan. Sebagaimana telah di ketahui Film The Butterfly Effect ini mulai di edarkan pada tahun 2004. Pembukaan film ini terlihat sebuah tulisan tentang Chaos Theory : It has been said that something as small as the flutter of a butterfly’s wing can ultimately cause a thypoon halfway aroud the world. Terjemahan dalam bahasa Indonesianya adalah Teori Kekacauan : Telah di katakan, bahwa sesuatu yang kecil sekalipun, seperti kepakan sayap kupu-kupu misalnya, dapat menyebabkan sebagian dunia di landa topan. Tokoh utama dalam film ini adalah Evan. Seorang anak laki-laki yang tinggal hanya dengan ibunya, ayahnya berada di sebuah Rumah Sakit Jiwa karena di anggap mengalami sakit jiwa. Pertemuan di RS yang mempertemukan Evan dan ayah nya tersebut tidak mendapatkan sesuatu yang Evan harapkan. Sesungguhnya Evan hanya berharap Ayahnya mengijinkan Evan untuk memanggil Ayahnya, Ayah. Suatu Insiden terjadi, tiba-tiba Ayah Evan mencekik Evan dan ingin membunuhnya. Salah seorang penjaga memukul kepala belakang Ayah Evan yang akhirnya mengakibatkan Ayah Evan meninggal dunia. Cerita dalam film The Butterfly Effect ini bagi kami sangat menarik, salah satu yang menarik perhatian kami adalah inti cerita film ini yang memberikan gambaran bahwa sekalipun kita mampu untuk kembali ke masa lalu, kita tidak akan mampu untuk membuat masa depan menjadi lebih baik. Bahwa tindakan sekecil apapun yang kita buat di masa lalu akan dapat merubah seluruh jalan cerita hidup kita termasuk kehidupan orang-orang di sekitar kita di masa mendatang. Ada alasan mengapa hal tersebut dapat terjadi. Walaupun saat ini belum dapat di ketahui. Yang cukup menarik dari film ini adalah cerita di akhir filmnya. Jika di Televisi, cerita berakhir dengan bahagia karena Evan kembali ke masa lalu dan membisikkan kata-kata kepada teman perempuan kecilnya yang bernama Kayleigh untuk mengusirnya. Sehingga di masa depan dengan tidak terhubung nya Evan dan Kayleigh, masa depan keduanya menjadi baik. Tapi ketika kemudian kami menonton film nya di DVD, akhir ceritanya menjadi lain. Entah mengapa dapat terjadi demikian. Mungkin saja ending film ini memiliki beberapa bagian akhir film yang di buat berbeda. Untuk mengetahui lebih lanjut kisah menarik dari film The Butterfly Effect ini, kami persilahkan Anda untuk menonton nya. Demikian tulisan sederhana tentang hobi nonton film dan sedikit review film The Butterfly Effect dari kami. Semoga bermanfaat SUMBER : Belajar Bisnis Online dan Internet Marketing